Senin, 25 Februari 2008

lain-lain

Sejumlah klub sepakbola Liga Utama Inggris kini memiliki kiat untuk mendongkrak pundi pendapatan, salah satunya membangun stadion baru yang mengundang animo penonton lebih besar. Adanya stadion baru meningkatkan pendapatan sampai 66% dalam musim kompetisi yang mulai digelar pada pekan ini, demikian hasil sebuah studi, seperti dikutip dari situs warta BBC.CO.UK. Ini dialami oleh klub Sunderland yang mempunyai satu stadion baru untuk menyelenggarakan Liga Utama Inggris. Jumlah penonton yang terus meningkat dan pendapatan yang melonjak menjadi pemicu keuntungan bagi perusahaan, demikian laporan dari kantor akuntan publik Deloitte. Klub-klub Liga Utama Inggris telah menghabiskan 2,2 milyar poundsterling untuk membangun stadion sejak 1992/1993, kata kantor akuntan publik itu. Penampilan klub salah satunya diukur dari mutu fasilitas yang disediakan bagi para penonton, kata konsultan senior kelompok bisnis Deloitte Mark Roberts. Dua pertiga pendapatan justru diperoleh dari hasil hak siar pertandingan. Menurut lembaga itu, jumlah penonton rata-rata mengalami kenaikan sampai 51% ketika sebuah tim menempati stadion yang baru. Setelah menempati Riverside Stadium, klub Middlesbrough mengalami kenaikan jumlah penonton rata-rata mencapai 146%, jika dibandingkan dengan stadion terdahulu. Selain itu, Arsenal dan Manchester City menjadi tim yang menempati stadion yang baru, sementara klub-klub seperti Sunderland dan Wigan Athletic telah lebih dari 10 tahun menempati stadion yang lama. Robert juga mengatakan tingkat pertumbuhan pendapatan agaknya menggambarkan bahwa investasi di bidang pembangunan stadion akan menjadi elemen menentukan dalam strategi bisnis bagi klub di masa mendatang. Untuk itu, ia mengimbau kepada sejumlah klub agar melakukan riset untuk mengetahui perlu tidaknya membangun sebuah stadion yang baru. "Jangan sampai pembangunan stadion yang baru tidak disertai studi yang mendalam," katanya juga.

biodata Ricardo kaka

BIODATA
Nama : Ricardo Izecson dos Santos Leite
Lahir : Brasilia, Brazil, 22 April 1982
Klub : AC Milan
Tinggi/Berat : 186 cm/73 kg
Posisi : Gelandang Serang (Attacking Midfielder)
Nomor Punggung : 22
Karir :
Sao Paulo, 2000-2001
Sao Paulo, 2001-2002
Sao Paulo, 2002-2003
Tim Nasional Brazil, 2002 - sekarang
AC Milan, 2003-2004
AC Milan, 2004-2005
AC Milan, 2005-2006
Ac Milan, 2006-2007
AC Milan, 2007-2008
Prestasi di Klub :
Torneio Rio (Sao Paulo), 2001
Supercampeonato Paulista (Sao Paulo), 2002
European Super Cup, 2003
Runner Up Intercontinental Cup, Juara Seri A, dan Juara Italian Super Cup (AC Milan), 2004
Runner Up Liga Champion UEFA, 2004-2005
Juara Liga Champion UEFA, 2006-2007
Prestasi Nasional (Brazil) :
Juara FIFA World Cup, 2002
Runner Up CONCACAF Gold Cup, 2003
Juara Piala Konfederasi, 2005
Prestasi Pribadi :
Golden Ball (Pemain Terbaik Liga Brasil) dan Silver Ball (Pemain Terbaik untuk Gelandang Serang), 2002
Pemain terbak ke-11 CONCACAF Gold Cup, 2003
Pemain Tengah (Midfielder) Terbaik versi UEFA Club Football, 2004-2005
Pemain Terbaik Seri A, 2004 dan 2006
Top Skor Liga Champion UEFA, Pemain Favorit Liga Champion UEFA, Best Forward Liga Champion, dan Pemain Tim Terbaik UEFA, 2006-2007

Ab@ut M3

Nama: George Dominic
Hobby:main sepak bola,dengar music,nonton dan Bermain music
TTL: hospital Queen Elisabeth Penampang, Kota Kinabalu, 21 july 1988
Cita-cita: pemain sepak bola terkenal
Motto hidup:" semua akan indah pada waktunya"
Warna kesukaan:biru, putih dan hitam
Fans beratnya: kaka
Asal: Flores timur

abaut kaka

"I belong to Jesus"Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos SantosLeite,Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itutidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaankeluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja iamenjadi pemain yang cukup terkenal di daerahnya dengan bermain sebagaipemain cadangan di klub San Paulo.Namun pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami ciderapunggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidakbisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibatcidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbolademikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhannya.Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkattangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu tepatnyatahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain utama dan andalan dalam klubnya.Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager timnasional Brazil terpikat akan permainannya, dan memanggil Kaka untukmengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untukbertarung di piala dunia 2002.Dari sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, ia hanyalah seorangpemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggilmasuk tim nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besarbaginya.Walaupun dia hanya jadi pemain cadangan dan duduk dipinggir lapanganmenonton pertandingan para seniornya di Piala Dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar Piala Dunia. Kakatidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehinggabeberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Danakhirnya Brazil pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukanJerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak pernahdilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemainnegara lain) melakukan hal yang sama.Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan halitu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apayang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apayang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuahklub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka meminta Kakamasuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan.Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orangkhususnya wanita, kegantengannya yang seperti seorang bintang film membuat ia selalu dikejar-kejar fans wanita, di manapun ia berada akan selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya.Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yangjauh di Brazil. Walaupun kehidupan pemain sepakbola selalu dikelilingwanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kakaselalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan parapemain bola di liga-liga besar.Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yangsangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yangsuper mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka danCaroline masih perawan."Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua.Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungansebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."Walaupun sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006,namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristussejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenanganmelawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoabersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turutmerayakannya, tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa.Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final LigaChampion 2007.Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan inimerupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, ditengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool.Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion, pertarungan liga palingbergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagairaja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaikdi dunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid diberitakan telah mengajukanpenawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkanrekor pemain termahal saat ini.

biografi kaka

BIOGRAFIKaká dilahirkan di Brasília, Brazil pada tanggal 22 April 1982, ia merupakan anak dari pasangan Simone Cristina dos Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Kaká mempunyai adik laki-laki, Rodrigo, yang dikenal sebagai Digão, yang mengikuti langkahnya bermain bola di Itali.Pada bulan September 2000, di usia 18 tahun, Kaká mengalami patah tulang belakang yang menyebabkan lumpuh sebagai akibat dari kecelakaan di kolam renang. Kaká menandatangani kontrak dengan São Paulo pada usia 15 tahun dan memimpin tim juniornya pada kemenangan Copa de Juvenil. Ia memulai debutnya di São Paulo FC pada tahun 2001 ketika di berusia 18 tahun. Pada musim pertama, ia menciptakan 12 gol dalam 27 pertandingan dan 10 gol dalam 22 pertandingan di musim berikut.Pada usia 17 tahun, ketika ia masih dalam tim junior, Sao Paulo berniat menjual Kaká ke tim dari Liga divisi 1 Turki, Gaziantepspor. Transaksi tidak terjadi, karena manajer Gaziantepspor, Nurullah Sağlam, dan dewan pengurus tim itu menolak untuk membayar $1.5m untuk pemuda 17 tahun itu. Setelah bergabung dengan tim senior São Paulo FC, penampilan Kaká menarik perhatian klub-klub Eropa.Dia bergabung dengan AC Milan dengan bayaran US $8.5m. Dalam sebulan, ia telah masuk ke dalam tim utama dan sejak saat itu pula ia menjadi starter. Debutnya di Serie A adalah ketika Milan bertandang melawan Ancona, menang 2-0. Dia menghasilkan 10 gol dalam 30 pertandingan pada musim itu, memenangkan Italian Serie A Championship dan European Super Cup.Kaka menciptakan 7 gol dalam 36 pertandingan liga dan juga memenangkan Italian Super Cup bersama dengan klubnya. Milan meraih posisi kedua setelah Juventus di Seri A dan dalam partai final dengan Liverpool pada adu penalti di UEFA Champions League.Salah satu gol Kaká yang sangat menakjubkan adalah ketika melawan Fenerbahçe SK di pertandingan pertama AC Milan dalam Liga Champion 2005-06, Rossoneri menang 3-1. Gol itu membuatnya disamakan dengan Diego Maradona, karena Kaká memulai larinya dari tengah lapangan dan melewati tiga tackling sebelum memasuki daerah penalti dan menyelesaikannya dengan shot rendah di bawah kiper Fenerbahçe, Volkan Demirel.Pada tanggal 9 April 2006, ia membuat "hat-trick" pertamanya dalam pertandingan melawan Chievo Verona. Ketiga golnya dihasilkan pada babak pertama. Pada tahun 2006, Real Madrid menunjukkan ketertarikannya pada kaka, tetapi Milan dan Kaká menolak untuk menjual. Kaká telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Milan hingga 2011.Pada 1 November 2006, AC Milan lolos babak penyisihan UEFA Champions League setelah Kaká membuat "hat-trick" yang membantu timnya menang 4-1 melawan RSC Anderlecht. Ini adalah hat-trick keduanya di Milan dan hat-trick pertamanya di kompetisi Eropa.Kaká melakukan debut internasionalnya pada bulan Januari 2002 dalam pertandingan melawan Bolivia. Dia adalah bagian dari tim nasional yang menang pada Piala Dunia 2002, tetapi aksinya tidak terlalu terlihat karena hanya bermain 19 menit di babak pertama pertandingan Kosta Rika.Pada tahun 2003, dia menjadi kapten tim dalam turnamen Gold Cup di AS dan Mexico, memimpin Brazil ke posisi kedua dan membuat gol yang menentukan dalam pertandingan melawan Kolombia. Setelah itu, dia beraksi di Confederation Cup 2005, dengan Kaká menciptakan gol dan menang dalam pertandingan final melawan Argentina.Dia berhasil mendapat tempat ke-10 dalam voting penghargaan untuk FIFA World Player of the Year 2004. Pada kompetisi tahun 2005, ia naik dua peringkat lebih tinggi. Terakhir, ia membantu Brazil dalam masuk kualifikasi pada Piala Dunia 2006. Kaká semakin matang sebagai pemain dan dianggap sebagai salah satu pemain bola terbaik dari Brazil. Dia menciptakan gol pertama Brazil di Piala Dunia 2006 pada pertandingan melawan Kroasia tanggal 13 Juni 2006. Pada 3 September 2006 dia menyumbangkan salah satu gol briliannya untuk tim Brazil setelah melakukan umpan yang membuahkan gol kepada pemain yang baru masuk, Elano. Kaká mendapat bola dari pantulan tendangan pojok Argentina lalu mencetak gol. Pada 15 November 2006, Kaká dipilih sebagai kapten Brazil dalam pertandingan persahabatan melawan Switzerland karena absennya kapten Brazil sebelumnya, Lucio yang disebabkan oleh cedera.Piala Dunia 2006 Pada pertandingan pertama Brazil di grup F, Kaká mencetak gol di menit ke-44 saat melawan Kroasia. Tendangan kaki kiri dari jarak 25 meter membuat Brazil meraih kemenangan 1-0.Kaká menikah dengan Caroline Celico pada tanggal 23 Desember 2005, dua tahun setelah kepindahan Kaká dari Sao Paulo ke Milan.